Tuesday 1, Apr 2025

728x90 AdSpace

Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 22 Agustus 2016

Danau Makamo Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan


PENA TULIS

     Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan?
Manusia sebagai pribadi mempunyai dua unsur yang essensial yaitu roh dan badan.
Menurut Plato, jiwa manusia sudah ada sebelum digabungkan kedalam tubuh/badan. Jiwa hidup dalam dunia ideal yang membentuk realitas  asli dan sejati. Tubuh merupakan penjara dari jiwa, maka selama hidup di dunia ini selalu mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan. Jadi dengan demikian pandangan Plato ada dualisme tentang manusia.
2.      Apakah ada dualism antara tubuh dan roh, jelaskan jawaban anda?
Menurut Leahy, roh dan badan yang membentuk manusia merupakan satu kesatuan. Oleh karena roh dan badan membentuk pribadi manusia maka keduanya tidak bisa dipisakan satu dengan yang lain. Manusia tidak bisa disebut roh saja atau tubuh saja. Roh dan badan hanya dapat dimengerti dalam hubungannya satu-sama lain. Roh manusia dapat diartikan sebagai bentuk badan manusia.
3.      Jelaskan mengapa dikatakan roh membentuk badan dan demikian sebaliknya badan membentuk roh?
Roh merupakan keterahan mekar dari manusia yang diindikasi dengan kata ‘aku’. Jadi, rohlah yang membentuk badan. Roh merupakan prinsip pemersatu dan pengatur.
Roh yang bersatu dan mengikati diri dengan badan itu tetaplah roh. Roh dengan demikian memberikan makna kepada pribadi manusia sebagai suatu yang bersifat imanen dan transenden terhadap badan. Karena unsur rohnya manusia melampaui dan menguasai batas-batas kebertubuhannya.


4.      Jelaskan bahwa manusia berada dalam ruang dan waktu?
Manusia berada dalam ruang dan waktu, karena manusia menemukan dirinya bersama dengan ‘yang-lain’, sebagai pusat-pusat yang berotonomi di dalam korelasi. Manusia berbicara tentang waktu yang  panjang (masa lampau) dan waktu yang pendek (masa yang akan datang), karena manusia dihadapkan dengan suatu perubahan.
5.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan pribadi yang bersifat subsistens?
Kata subsistens, Latin, subsistere; dari kata sub yang berarti dibawah dan sistere yang berarti berdiri. Secara filosofis kata subsistensi berarti kemandirian ontologis yang ditentukan bukan dengan mengacu pada sesuatu yang lain di luar dirinya tetapi mengacu pada dirinya sendiri. Subsistensi berarti ada dalam dirinya sendiri. Pribadi manusia bersifat subsistens karena dia bereksistensi dalam dan untuk dirinya sendiri.
6.      Mengapa manusia tidak bisa direduksi hanya dalam ruang dan waktu?
Hidup manusia adalah suatu tugas karena manusia harus berusaha untuk mengembangkan dirinya secara penuh.
Manusia pada hakikatnya bukan sebagai Viator mundi (peziarah di muka bumi), melainkan sebagai Vaber mundi (pekerja atau pencipta dunia). Manusia sebagai viator mundi berarti dunia dilihat sebagai tempat idealis yang harus di renungkan saja tanpa berusaha atau dunia dilihat sebagai kunjungan sesaat untuk mengampaikan sebuah idealis yang tidak akan terwujud. Manusia sebagai Vaber mundi berarti dunia sebagai tempat mengadakan hidup, tempat menciptakan sesuatu sescara tahu dan mau setiap person.
7.      Apa saja keunggulan manusia sebagai roh?
Badan manusia merupakan dimensi essensial dari ‘ada’ manusia karena hanya dengan badan manusia menjadi mungkin untuk berada di dunia dan berkomunikasi dengan ‘ada-ada yang lain’. Badan manusia membawa ‘aku’ ke dunia. Jadi badan manusia pada hakekatnya berbeda dengan ‘akunya’ manusia tetapi sekaligus merupakan substansi yang sama dengan ‘aku-nya’ manusia. Badan manusia berpartisipasi dengan rasionalitas dan spiritualitas dari ‘aku-nya’ manusia. Keeratan hubungan antara roh dan badan nampak dalamn hal membentuk satu subyek substansial yaitu manusia.
8.      Jelaskan maksud dari kenyataan bahwa manusia terbuka secara horizontal dan vertikal?
Manusia diharapkan dengan kebebasan dan kehendaknya memberi tanggapan secara konkret kepada panggilan dan tugas untuk mewujudkan diri. Manusia dengan kesatuan substansialnya adalah subyek yang mampu    bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Manusia mampu membuka diri terhadap yang lain dan memberi makna terhadap yang lain. Manusia membangun relasi yang lebih utuh menuju membentuk komunitas yang lebih utuh.
9.      Jelaskan bagaimana manusia mengembangkan dirinya?
Segala sesuatu yang dipandang itu selalu berpikir, maka sadar bahwa saya menyadari. Sehingga berpikir menjadi penentu untuk mengetahui segala sesuatu yang aku sedang ragu itu. Melalui berpikir aku yang sedang ragu itu mengerti secara jelas dan terpilah-pilah. Dengan demikian segala keraguan menjadi jelas melalui berpikir dan akhirnya menemukan kebenaran yang sesungguhnya atau kebenaran yang bersifat sama sekali pasti.
10.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan transitif dan imanen dari manusia?
Manusia sebagai makhluk yang menyempurnakan dirinya sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan imanen dan transitif.
Kegiatan transitif adalah: kegiatan yang memproduksi suatu efek di luar dari diri pelakunya. Sedangkan kegiatan imanen adalah: kegiatan yang efeknya tetap di dalam makhluk. Sekaligus merupakan prinsip dan akhir, sebagai kausa dan yang memanfaatkan.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

bagi siapa kritik atau melengkapi posttingan blog ini kami disini terbuka.

Item Reviewed: Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan Rating: 5 Reviewed By: Danau Makamo

Senin, 22 Agustus 2016

Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan


PENA TULIS

     Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan?
Manusia sebagai pribadi mempunyai dua unsur yang essensial yaitu roh dan badan.
Menurut Plato, jiwa manusia sudah ada sebelum digabungkan kedalam tubuh/badan. Jiwa hidup dalam dunia ideal yang membentuk realitas  asli dan sejati. Tubuh merupakan penjara dari jiwa, maka selama hidup di dunia ini selalu mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan. Jadi dengan demikian pandangan Plato ada dualisme tentang manusia.
2.      Apakah ada dualism antara tubuh dan roh, jelaskan jawaban anda?
Menurut Leahy, roh dan badan yang membentuk manusia merupakan satu kesatuan. Oleh karena roh dan badan membentuk pribadi manusia maka keduanya tidak bisa dipisakan satu dengan yang lain. Manusia tidak bisa disebut roh saja atau tubuh saja. Roh dan badan hanya dapat dimengerti dalam hubungannya satu-sama lain. Roh manusia dapat diartikan sebagai bentuk badan manusia.
3.      Jelaskan mengapa dikatakan roh membentuk badan dan demikian sebaliknya badan membentuk roh?
Roh merupakan keterahan mekar dari manusia yang diindikasi dengan kata ‘aku’. Jadi, rohlah yang membentuk badan. Roh merupakan prinsip pemersatu dan pengatur.
Roh yang bersatu dan mengikati diri dengan badan itu tetaplah roh. Roh dengan demikian memberikan makna kepada pribadi manusia sebagai suatu yang bersifat imanen dan transenden terhadap badan. Karena unsur rohnya manusia melampaui dan menguasai batas-batas kebertubuhannya.


4.      Jelaskan bahwa manusia berada dalam ruang dan waktu?
Manusia berada dalam ruang dan waktu, karena manusia menemukan dirinya bersama dengan ‘yang-lain’, sebagai pusat-pusat yang berotonomi di dalam korelasi. Manusia berbicara tentang waktu yang  panjang (masa lampau) dan waktu yang pendek (masa yang akan datang), karena manusia dihadapkan dengan suatu perubahan.
5.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan pribadi yang bersifat subsistens?
Kata subsistens, Latin, subsistere; dari kata sub yang berarti dibawah dan sistere yang berarti berdiri. Secara filosofis kata subsistensi berarti kemandirian ontologis yang ditentukan bukan dengan mengacu pada sesuatu yang lain di luar dirinya tetapi mengacu pada dirinya sendiri. Subsistensi berarti ada dalam dirinya sendiri. Pribadi manusia bersifat subsistens karena dia bereksistensi dalam dan untuk dirinya sendiri.
6.      Mengapa manusia tidak bisa direduksi hanya dalam ruang dan waktu?
Hidup manusia adalah suatu tugas karena manusia harus berusaha untuk mengembangkan dirinya secara penuh.
Manusia pada hakikatnya bukan sebagai Viator mundi (peziarah di muka bumi), melainkan sebagai Vaber mundi (pekerja atau pencipta dunia). Manusia sebagai viator mundi berarti dunia dilihat sebagai tempat idealis yang harus di renungkan saja tanpa berusaha atau dunia dilihat sebagai kunjungan sesaat untuk mengampaikan sebuah idealis yang tidak akan terwujud. Manusia sebagai Vaber mundi berarti dunia sebagai tempat mengadakan hidup, tempat menciptakan sesuatu sescara tahu dan mau setiap person.
7.      Apa saja keunggulan manusia sebagai roh?
Badan manusia merupakan dimensi essensial dari ‘ada’ manusia karena hanya dengan badan manusia menjadi mungkin untuk berada di dunia dan berkomunikasi dengan ‘ada-ada yang lain’. Badan manusia membawa ‘aku’ ke dunia. Jadi badan manusia pada hakekatnya berbeda dengan ‘akunya’ manusia tetapi sekaligus merupakan substansi yang sama dengan ‘aku-nya’ manusia. Badan manusia berpartisipasi dengan rasionalitas dan spiritualitas dari ‘aku-nya’ manusia. Keeratan hubungan antara roh dan badan nampak dalamn hal membentuk satu subyek substansial yaitu manusia.
8.      Jelaskan maksud dari kenyataan bahwa manusia terbuka secara horizontal dan vertikal?
Manusia diharapkan dengan kebebasan dan kehendaknya memberi tanggapan secara konkret kepada panggilan dan tugas untuk mewujudkan diri. Manusia dengan kesatuan substansialnya adalah subyek yang mampu    bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Manusia mampu membuka diri terhadap yang lain dan memberi makna terhadap yang lain. Manusia membangun relasi yang lebih utuh menuju membentuk komunitas yang lebih utuh.
9.      Jelaskan bagaimana manusia mengembangkan dirinya?
Segala sesuatu yang dipandang itu selalu berpikir, maka sadar bahwa saya menyadari. Sehingga berpikir menjadi penentu untuk mengetahui segala sesuatu yang aku sedang ragu itu. Melalui berpikir aku yang sedang ragu itu mengerti secara jelas dan terpilah-pilah. Dengan demikian segala keraguan menjadi jelas melalui berpikir dan akhirnya menemukan kebenaran yang sesungguhnya atau kebenaran yang bersifat sama sekali pasti.
10.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan transitif dan imanen dari manusia?
Manusia sebagai makhluk yang menyempurnakan dirinya sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan imanen dan transitif.
Kegiatan transitif adalah: kegiatan yang memproduksi suatu efek di luar dari diri pelakunya. Sedangkan kegiatan imanen adalah: kegiatan yang efeknya tetap di dalam makhluk. Sekaligus merupakan prinsip dan akhir, sebagai kausa dan yang memanfaatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi siapa kritik atau melengkapi posttingan blog ini kami disini terbuka.