![]() |
PENA TULIS |
Jelaskan hubungan antara manusia, roh, dan badan?
Manusia
sebagai pribadi mempunyai dua unsur yang essensial yaitu roh dan badan.
Menurut Plato, jiwa manusia sudah ada
sebelum digabungkan kedalam tubuh/badan. Jiwa hidup dalam dunia ideal yang
membentuk realitas asli dan sejati.
Tubuh merupakan penjara dari jiwa, maka selama hidup di dunia ini selalu
mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan. Jadi dengan demikian pandangan Plato
ada dualisme tentang manusia.
2. Apakah ada dualism antara tubuh dan roh, jelaskan jawaban anda?
Menurut
Leahy, roh dan badan yang membentuk manusia merupakan satu kesatuan. Oleh
karena roh dan badan membentuk pribadi manusia maka keduanya tidak bisa
dipisakan satu dengan yang lain. Manusia tidak bisa disebut roh saja atau tubuh
saja. Roh dan badan hanya dapat dimengerti dalam hubungannya satu-sama lain. Roh manusia dapat diartikan sebagai
bentuk badan manusia.
3. Jelaskan mengapa dikatakan roh membentuk badan dan demikian sebaliknya badan
membentuk roh?
Roh merupakan keterahan mekar dari manusia yang
diindikasi dengan kata ‘aku’. Jadi, rohlah yang membentuk badan. Roh merupakan prinsip pemersatu
dan pengatur.
Roh yang
bersatu dan mengikati diri dengan badan itu tetaplah roh. Roh dengan demikian
memberikan makna kepada pribadi manusia sebagai suatu yang bersifat imanen dan
transenden terhadap badan. Karena unsur rohnya manusia melampaui dan menguasai
batas-batas kebertubuhannya.
4. Jelaskan bahwa manusia berada dalam ruang dan waktu?
Manusia
berada dalam ruang dan waktu, karena manusia menemukan dirinya bersama dengan
‘yang-lain’, sebagai pusat-pusat yang berotonomi di dalam korelasi. Manusia
berbicara tentang waktu yang panjang
(masa lampau) dan waktu yang pendek (masa yang akan datang), karena manusia
dihadapkan dengan suatu perubahan.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pribadi yang bersifat subsistens?
Kata subsistens, Latin, subsistere; dari kata sub
yang berarti dibawah dan sistere yang berarti berdiri. Secara filosofis
kata subsistensi berarti kemandirian ontologis yang ditentukan bukan
dengan mengacu pada sesuatu yang lain di luar dirinya tetapi mengacu pada
dirinya sendiri. Subsistensi berarti ada dalam dirinya sendiri. Pribadi manusia
bersifat subsistens karena dia bereksistensi dalam dan untuk dirinya sendiri.
6. Mengapa manusia tidak bisa direduksi hanya dalam ruang dan waktu?
Hidup manusia
adalah suatu tugas karena manusia harus berusaha untuk mengembangkan dirinya
secara penuh.
Manusia pada hakikatnya bukan sebagai
Viator mundi (peziarah di muka bumi), melainkan sebagai Vaber mundi (pekerja
atau pencipta dunia). Manusia sebagai viator mundi berarti dunia dilihat
sebagai tempat idealis yang harus di renungkan saja tanpa berusaha atau dunia
dilihat sebagai kunjungan sesaat untuk mengampaikan sebuah idealis yang tidak
akan terwujud. Manusia sebagai Vaber mundi berarti dunia sebagai tempat
mengadakan hidup, tempat menciptakan sesuatu sescara tahu dan mau setiap
person.
7. Apa saja keunggulan manusia sebagai roh?
Badan manusia
merupakan dimensi essensial dari ‘ada’ manusia karena hanya dengan badan
manusia menjadi mungkin untuk berada di dunia dan berkomunikasi dengan ‘ada-ada
yang lain’. Badan manusia membawa ‘aku’ ke dunia. Jadi badan manusia pada hakekatnya berbeda dengan ‘akunya’ manusia
tetapi sekaligus merupakan substansi yang sama dengan ‘aku-nya’ manusia. Badan manusia berpartisipasi dengan
rasionalitas dan spiritualitas dari ‘aku-nya’ manusia. Keeratan hubungan antara roh dan badan nampak dalamn hal membentuk
satu subyek substansial yaitu manusia.
8. Jelaskan maksud dari kenyataan bahwa manusia terbuka secara horizontal
dan vertikal?
Manusia
diharapkan dengan kebebasan dan kehendaknya memberi tanggapan secara konkret
kepada panggilan dan tugas untuk mewujudkan diri. Manusia dengan
kesatuan substansialnya adalah subyek yang mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Manusia
mampu membuka diri terhadap yang lain dan memberi makna terhadap yang lain. Manusia
membangun relasi yang lebih utuh menuju membentuk komunitas yang lebih utuh.
9. Jelaskan bagaimana manusia mengembangkan dirinya?
Segala
sesuatu yang dipandang itu selalu berpikir, maka sadar bahwa saya menyadari.
Sehingga berpikir menjadi penentu untuk mengetahui segala sesuatu yang aku
sedang ragu itu. Melalui berpikir aku yang sedang ragu itu mengerti secara
jelas dan terpilah-pilah. Dengan demikian segala keraguan menjadi jelas melalui
berpikir dan akhirnya menemukan kebenaran yang sesungguhnya atau kebenaran yang
bersifat sama sekali pasti.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan transitif dan imanen dari
manusia?
Manusia
sebagai makhluk yang menyempurnakan dirinya sehingga manusia mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan kegiatan imanen dan transitif.
Kegiatan transitif adalah: kegiatan
yang memproduksi suatu efek di luar dari diri pelakunya. Sedangkan kegiatan
imanen adalah: kegiatan yang efeknya tetap di dalam makhluk. Sekaligus
merupakan prinsip dan akhir, sebagai kausa dan yang memanfaatkan.
0 komentar:
Posting Komentar
bagi siapa kritik atau melengkapi posttingan blog ini kami disini terbuka.